Sejarah Mamooth yang Luar Biasa

Dari tengkorak Mammoth yang membeku yang berhasil digali terlihat, pada puluhan ribu tahun lalu pernah terjadi bencana besar, dalam satu jam temperatur tiba-tiba turun 450C! Bagaimana bisa terjadi penurunan temperatur yang begitu besar? Apakah pelajaran penelitian iklim populer bisa menjawab “Perubahan iklim secara mendadak”?

“Iklim” adalah kondisi rata-rata jangka panjang atmosfir bumi, pada umumnya bisa bertahan sepuluh tahun lebih, agar di berbagai tempat di dunia ada karakter iklim khususnya, misalnya daerah tropis yang kering, daerah dingin yang lembab. Dilihat dari kurun waktu jangka panjang, setelah melewati ratusan hingga jutaan tahun, iklim bukan lagi suatu kondisi yang tidak berubah, perubahan ini disebut sebagai “perubahan iklim”.

Pengaruh “perubahan iklim” terhadap kehidupan dan kondisi di atas bumi, biar sifatnya lama atau luas pengaruhnya, sangat jauh dari “perubahan cuaca” jangka pendek: hujan lebat dan angin kencang yang terbawa oleh angin topan, hanya bisa membawa kerugian harta benda. Namun, runtuhnya gunung es di Kutub Utara, akan berakibat pada ketinggian air laut yang tak terpulihkan di seluruh dunia, hingga bahaya mengancam berbagai jenis kehidupan! Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan iklim, secara sederhana dapat dibagi dua katagori besar: “buatan manusia” dan “alam”.

Belakangan ini teori perubahan iklim secara luas mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat berbagai negara, sejak “Revolusi Industri” abad 18 “faktor manusia” terus menerus menyerang lingkungan bumi - emisi gas buangan CO2 yang sangat besar, Nitrous oxide, methane, fluorine chlorine carbide dan udara panas ruangan lainnya, serta eksploitasi yang berlebihan dari iptek terhadap alam, secara langsung telah mempengaruhi sirkulasi alami dari udara, air, tanah dan tanaman.Telah menciptakan kondisi kita sekarang yaitu naiknya temperatur di seluruh dunia, tinggi permukaan air laut naik, gunung es runtuh, serta hujan badai, kekeringan dan perubahan besar lainnya yang tidak normal akibat terbawa sirkulasi atmosfer karena perubahan, setelah melewati akumulasi dua ratus tahun lebih, kita yang hidup pada abad 21 ini baru merasakan perubahan ini.

Perkembangan dan punahnya kelompok binatang raksasa Mammoth dalam prasejarah, hasil galian tengkorak dilihat dari iklim penelitian zaman dulu kelihatannya berhubungan erat dengan”perubahan iklim” pada masa lampau.




Punahnya Kelompok Mammoth


Dalam ilmu biologi Mammoth disebut primigenius, asalnya dari Afrika pada 40.000 tahun lalu, ia adalah binatang mamalia raksasa pemakan rumput yang bentuk luarnya seperti gajah Afrika sekarang. Kelompok mereka ketika masyur pernah menyebar luas di Eropa, Asia dan tiga benua di Amerika, dalam padang rumput daerah dingin “zaman pembaharuan” (kira-kira  1.800.000 - 10.000 tahun SM), bisa menjumpai jejak mereka. Dinginnya cuaca saat itu dan jenis binatang maupun tumbuh-tumbuhan mirip dengan yang sekarang, bahkan ada jejak peninggalan manusia.

Namun ketika sampai pertengahan  “Total Zaman Baru” (kira-kira 6.000 tahun lalu), cuaca mulai panas, jumlah Mammoth mulai berkurang secara besar-besaran, sampai 3.700 tahun lalu, Mammoth terakhir punah di Wrangel Island wilayah Siberia. Mulai dari “zaman pembaharuan” sampai ke “Total Zaman Baru”, iklim bumi telah melewati beberapa kali sirkulasi panas dan dingin, namun Mammoth dalam beberapa kali perubahan iklim, bisa berkembang biak dan hidup. Apa penyebab hingga mereka dalam pertengahan bahkan awal “Total Zaman Baru”mulai mengalami nasib kepunahan?

Ada 3 teori utama dalam kepunahan Mammoth: pertama adalah berakhirnya zaman sungai es, ini membawa iklim panas secara menyeluruh di bumi pada “Total Zaman Baru”, hingga membuat padang rumput yang cocok dengan kehidupan Mammoth berkurang secara besar-besaran, ini membuat mereka makin lama semakin susah bertahan hidup hingga punah; teori yang lain adalah karena perkembangan umat manusia, mengakibatkan saling berebut wilayah dan efek berburu, ini yang membuat Mammoth punah dalam masa “Total Zaman Baru”; ketiga adalah menggabungkan dua teori di atas, menganggap “perubahan iklim” dan “perkembangan umat manusia” sangat berpengaruh terhadap punahnya Mammoth.

Dari peninggalan reruntuhan masa kuno, kesimpulan yang didapat benar-benar sangat terbatas, dan semua adalah “langsung”. Misalnya, fosil Mammoth yang digali dari sebagian besar padang rumput di Siberia, dalam masa jangka waktu yang panjang puluhan ribu tahun, mung-kin lapisan bumi telah mengalami perubahan, tempaan angin dan salju, dan proses pemusnahan yang tak terhitung akibat dimangsa hewan lainnya, mengenai penjelasan yang tepat terhadap asal usul dari bahan-bahan sejarah yang sangat berharga ini, kesulitannya semakin besar.

Bukti yang lebih jelas, misalnya dalam goa Zaman Batu ada peninggalan lukisan dinding Mammoth, juga alat berburu yang digunakan umat manusia untuk berburu Mammoth, ada gading Mammoth yang patah dan lain-lain, ini menjelaskan umat manusia pernah secara berkelompok melakukan kegiatan berburu Mammoth. Potongan-potongan pembuktian tersebut, sulit untuk menyusun gambaran yang lengkap  dari evolusi Mammoth.




Studi Simulasi Numerikal


[caption id="attachment_402" align="alignright" width="301" caption="Pahatan Es Mammoth Raksasa dalam Festival Salju dan Es di Sapporo Jepang (AFP)"]Pahatan Es Mammoth Raksasa dalam Festival Salju dan Es di Sapporo Jepang (AFP)[/caption]
Pada bulan April 2008, di Madrid, Spanyol, di “Museum Nasional Ilmu Pengetahua Alam”  peneliti David Nogues-Bravo dan temannya dari Perpustakaan PLoS Biologi mempublikasikan sebuah makalah akademik berjudul “Climate Change, Humans, and the Extinction of the Woolly Mammoth”, menggunakan metode simulasi numerik secara “kuantitatif” menjelaskan dua faktor punahnya Mammoth: “pemanasan global” dan “perburuan  manusia” .

Studi ini menemukan bahwa jumlah Mammoth dalam serangkaian waktu, akibat dari pemanasan iklim, ruang lingkup kehidupan yang tercipta makin sedikit hingga punah dan karena  tidak bisa melawan perburuan manusia, itu mengakibatkan punahnya Mammoth secara total. Laporan tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah kunci akhir punahnya Mammoth.”




Perubahan Iklim


Perubahan iklim bukan secara perlahan, ada beberapa faktor lingkungan yang perubahannya bertahap, ada yang berubah secara sekejab.

Ambil contoh pemanasan global yang terjadi saat ini, suhu yang meningkat adalah bertahap, dan runtuhnya pinggiran es di kedua kutub tergantung seberapa lama pilar es bisa menyangga - temperatur naik sedikit, es mencair sedikit, tidak bisa menyangga lagi akhirnya runtuh! Dari sudut pandang fisik, jenis faktor ini ditentukan oleh “ambang batas”, lewat “ambang batas” akan runtuh, lebih kecil dari “ambang batas” tidak akan ada masalah, mekanisme operasi adalah “tanpa batas”.

Topik penelitian yang populer adalah “Perubahan iklim secar tiba-tiba” (abrupt change), yang dibicarakan adalah  perubahan besar-besar-an dari kondisi iklim dalam satu atau dua tahun,  hanya pada abad 20 saja sudah terjadi sekali perubahan secara lokal dan global pada tahun 50 dan 70. Dengan kata lain, dalam lingkup yang dapat dijelajah dan dianalisa oleh bukti ilmiah,  juga telah terlihat kemungkinan perubahan dalam jangka pendek.

Bila dalam “jangka pendek” apakah mungkin itu adalah “sekejab”, skalanya apakah mungkin “bersifat memusnahkan”? ini sudah melewati ruang lingkup yang bisa dijawab oleh iptek, sebab “perubahan besar” secara mendadak yang bersifat memusnahkan, pasti akan mengakibatkan dokumentasi hancur, perubahan secara total materi dan pergeseran bintang dari lingkungan alam, peradaban manusia menglami kerusak-an yang tak terpulihkan. Pembuktian ilmiah perlu bahan untuk dianalisa, perlu bahan untuk membagun model, tanpa bahan sudah tidak bisa “membuktikan” lagi.

“Charles Hapgood” melukiskan, pembekuan termasuk Mammoth dan mamalia prasejarah dalam jumlah yang besar, ada badak, banteng, kuda, antelop, dan sebagainya. Makhluk hidup ini setelah mati masih mempertahankan kondisi pembekuan tetapnya, ini membuat gading dan dagingnya masih terawat baik; ketika melakukan outopsi terhadap gajah raksasa ini, bahkan ditemukan makanan yang belum sempat dicerna misalnya bunga Hyacinth, bunga Golden Phoenix, Calamus, kacang-kacangan liar dan sebagainya! Peninggalan ini paling tidak mulai tersimpan sejak 11.000 tahun lalu.

Bagaimana bisa terjadi penurunan temperatur yang tak terbayangkan? Arkeolog Inggris Graham Hancock menganggap, pada saat itu iklim Siberia sangat hangat dan cocok bagi pertumbuhan segala sesuatu, tiba-tiba cuaca dingin melanda Siberia dengan cepat, dengan cepat mengubah tanah ini menjadi ladang es. Diperkirakan bisa mencapai kondisi “beku mendadak” ini,terjadi dalam waktu satu jam, suhu turun secara total 45derajat!

Jenis mekanisme apa yang bisa membuat suhu turun tajam hingga mencapai kerusakan yang memusnahkan? Mengapa terjadi bencana alam mengerikan seperti ini? Iptek pembuktian saat ini tidak mampu menjawabnya. Kami hanya dapat mengenali bahwa perubahan iklim secara bertahap dan mendadak memainkan peran penting dalam evolusi kelompok biologi, terutama seperti “Bahtera Nuh”  perubahan karena banjir besar yang paling misterius dan menakutkan! Namun, penelitian ilmiah seperti ini adalah yang paling sulit dilakukan, oleh sebab itu buku yang berkaitan hal tersebut jarang sekali.




Asal Mamooth


Mammoth termasuk dalam katagori Mammuthus, berasal dari kata kuno Rusia mammut, artinya materi yang tersembunyi, kerena ketika Mammoth ditemukan, semua telah mati dan terkubur dalam tanah. Mammoth yang paling dikenal oleh manusia adalah Mammoth yang hidup di wilayah dingin sumber es, penampilan luarnya  berbulu panjang, dalam bahasa Mandarin disebut gajah berbulu panjang.

Gajah raksasa adalah binatang mamalia yang paling besar di daratan, dalam biologi disebut Proboscidea, namun binatang yang masih ada dalam dunia ini hanya ada sebuah “ilmu kebenaran”, ilmu kebenaran kira-kira muncul pada tahun 300 - 400, sekarang ini hanya tersisa gajah Afrika dan gajah Asia.

Menurut perbandingan karakter genetik antara gajah Asia, Afrika dan Mammoth,para ilmuwan menganggap gajah Afrikalah yang pertama terjadi, baru kemudian muncul gajah Asia dan Mammoth. Bagian kepala gajah Afrika lebih gepeng, pada ujung belalai gajah Afrika ada dua bagian  tonjolan berbentuk jari, pada gajah Asia dan Mammoth hanya ada satu tonjolan bentuk di bagian sisi depan punggung, dapat dilihat hubungan antara gajah Asia dan Mammoth lebih dekat, dan dengan gajah Afrika lebih jauh.

Sedangkan penyebab binasanya Mammoth masih belum bisa dipastikan, dinosaurus hidup pada 200 - 65 juta tahun lalu, ada ratusan macam alasan penyebab punahnya Mammoth. Prof. Zhou dari China mengataka, teori yang paling sering dikemukakan sekarang adalah berakhirnya masa sungai es, temperatur naik hingga Mammoth tidak bisa menyesuaikan diri dan ruang geraknya semakin sempit.perburuan saat itu sangat besar.




Daya Tarik Mammoth Binatang Raksasa Prasejarah


[caption id="attachment_403" align="alignleft" width="300" caption="Arus Pembeli karcis di ruang pameran "]Arus Pembeli karcis di ruang pameran [/caption]

Sebuah pameran yang menampilkan Mammoth pernah dilakukan, dan menggemparkan komunitas internasional. Pameran Internasional Aichi Expo yang berlangsung di Jepang pada tahun 2005 lalu telah menarik perhatian 20 juta orang, pameran khusus yang berlangsung di Taiwan juga menimbulkan angin topan Mammoth. Mengapa Mammoth punya daya tarik begitu besar?

Pameran khusus Mammoth yang merupakan pemeran internasional kedua diadakan di Taiwan. Pameran yang berlangsung 4 bulan ini menarik perhatian lebih dari 500.000 pengunjung, ini adalah pameran terbesar setelah pameran pertama di Jepang, saat itu menimbulkan antrian panjang dengan penonton 20 juta lebih, kondisi yang luar biasa, saling berebut menonton.

Benda pameran yang berjumlah 140 lebih telah menampilkan bagian tubuh Mammoth, di antaranya ada dua Mammoth yang berasal dari Republik Sakha: “Yukagir” dan “Oymiakon” yang paling manarik perhatian orang. Ada seekor Mammoth kecil “Oymiakon”, ia adalah fosil Mammoth yang paling utuh terpelihara di dunia dan bahkan adalah pertama kali terungkap.

Pada bulan Agustus 2002, di Timur Laut Siberia, dekat dengan zona yang extra dingin  di pesisir laut sebelah utara Republik Sakha, Rusia, di 30 km sebelah Tenggara Yukaghir, sepasang gigi taring mencuat dari tanah datar, seorang penduduk Yukaghir yang hendak keluar berburu tersandung.  Gading gajah pusaka yang dianugerahkan berhasil digali, yang tak terduga seluruh kepala Mammoth berhasil digali, terlihat seperti masih hidup, ini membuat orang bersemangat, kulitnya masih sempurna dan masih elastis, sepasang gading gajah panjangnya 2 meter.

Berita tersebut segera menyebar ke seluruh dunia. Setelah Ketua Eksekutif Dewan Direksi perusahaan Farmasi Swiss Fredrick Paulsen mengetahui, dia segera menginvestasi dan membelinya, gading itu disumbangkan ke Museum Mammoth Yakuzike di ibukota Republik Sakha, Rusia, disimpan dalam bekuan es, perbuatan ini telah memberikan kesempatan kepada seluruh dunia agar pada masa mendatang orang-orang bisa punya kesempatan menyaksikan keajaiban alam ini.

Mammoth ini dinamakan sesuai dengan nama tempat ditemukannya Yukagir, “Yukagir”. Mammoth besar yang dipamerkan adalah Mammoth yang berumur sekitar 40 tahun berasal dari 18.000 tahun lalu. Dua tahun sejak itu, 2003 sampai 2004 para penjelajah dan cendekiawan  membentuk sebuah kelompok untuk menyelidiki Mammoth, ingin mencari fosil sisanya, dari sumber munculnya di kedalaman es, kemudian dikembangkan penggalian keempat penjuru.  Memang tidak sia sia, mereka berhasil menggali kaki kiri depan yang kulitnya berbulu, tengkuk, tulang pundak, tulang dada, tulang kaki dan sebagainya.

“Oymiakon” berhasil digali pada tahun 2004, ia adalah gajah betina yang berumur 1 tahun, masanya dari sekarang lebih kurang 30.000 tahun lebih, diduga karena tidak hati-hati ia terjatuh ke dalam rawa dan membeku di sana, ia adalah Mammoth yang terawat paling sempurna di dunia. Tubuhnya rusak karena excavator, namun bagian lehernya masih utuh.


Dr Lin Juncong dari museum Taiwan yang bertanggung jawab atas perencanaan pameran ini mengungkapkan, kepala dan kaki kiri depan “Yukagir” yang terawat baik ditemukan secara terpisah di daratan, dan hanya sisa bagian tengkoraknya jatuh dalam air dan beku tersimpan. Kedua Mammoth ini dalam pembekuan jangka panjang, kulitnya masih terawat baik, setelah digali, ia disimpan dalam temperatur di bawah 150 C - 180 C, para ilmuwan mencari gen di tubuhnya, mau mencoba menciptakan binatang raksasa prasejarah ini, namun gagal.

Mammoth dari Taiwan


[caption id="attachment_404" align="alignleft" width="300" caption="Mammoth kecil "]Mammoth kecil [/caption]
Profesor Zhang Junxiang yang bekerja dalam bidang penelitian fosil Mammoth di Taiwan mengatakan, di Chai Liu desa Zhuo Shen Kabupaten Tainan Xiang pernah digali fosil Mammoth yang berasal dari 30.000 tahun lalu, sekarang ini dirawat dalam museum fosil Chai Liu Desa Zhuo Shen .


Mammoth ada banyak jenis, ada Mammoth bentuk utara daerah dingin dan Mammoth bentuk selatan daerah tropis. Mammoth bentuk utara postur tubuhnya lebih besar, ada yang pundaknya bisa mencapai di atas 4 meter. Mammoth bentuk selatan postur tubuhnya lebih kecil, seperti Mammoth Taiwan tinggi pundaknya mungkin sekitar 3 meter, ia termasuk Mammoth bentuk selatan wilayah tropis.


0 komentar: